Minggu, 07 Februari 2021

BAB 8 BEREMPATI ITU MUDAH MENGHORMATI ITU INDAH (Pertemuan Pertama)

                                                         BAB 8

             BEREMPATI ITU MUDAH MENGHORMATI ITU INDAH


Materi                          : 2 (kedua)

Pertemuan                    : Pertama  

Bidang Study              : PAI dan Budi Pekerti

Guru Bidang Study    : Ahmad Hakiki, S.Pd.I

Kelas                           :7ABCDEFGH                     

 

A.    Renungkanlah

Ketika kita melihat keluarga yang bahagia alangkah senangnya. Mereka saling menyayangi, menghormati, dan mengasihi. Hidup saling berbagi juga indah. Ada yang membutuhkan dan ada pula yang memberikan. Hidup terasa sempurna jika semuanya saling memahami akan kebutuhan hidupnya masing-masing.

Akan tetapi, kita sering saksikan dalam kehidupan banyak yang jauh dan menyimpang dari ajaran agama islam, seperti durhaka kepada kedua kedua orangtua dan tidak menghargai guru nya. Perilaku ini apabila terus dibiarkan akan merugikan, baik bagi dirinya sendiri maupaun orang lain sehingga akan membuat kehidupan tidak nyaman dan tidak tenteram. Kita sudah mengetahui ridhanya Allah adalah ridhanya kedua orangtua dan murkanya Allah pun murkanya kedua orangtua serta keberkahan hidup juga dengan menghormati seorang guru.

Sebagai anak-anak muslim kita seharusnya tidak melakukan perbuatan perilaku seperti itu. Bahkan, kita harus menasihati teman-teman yang sering melakukan perbuatan tersebut.

Kita harus peduli, merasakan apa yang dirasakan teman kita. Kita wajib menghormati kedua orangtua kita yang telah membesarkan kita. Kita juga wajib menghormati guru-guru kita karena dari merekalah kita sekarang ini bisa membaca dan menulis.

Sikap empati atau peduli terhadap orang lain, menghormati kedua orangtua, serta menghormati guru merupakam perilaku terpuji yang harus dijinjung tinggi agar kita menjadi manusia yang yang sempurna dan mendapatkan keberkahan dalam hidup.

B. Berempati

Empati adalah keadaan mental yang membuat orang merasa dirinya dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain. Sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S. An-Nisa: 8

وإذا حضر القسمة أولوا القربى واليتمى والمسكين فارزقوهم منه وقوهم منه وقولوا لهم قولا معروفا (النساء:8)

Artinya: “Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik”.  (Q.S. Annisa: 8).

Ayat tersebut menjelaskan apabila ada kerabat, anak yatim dan orang miskin yang ikut menyaksikan pembagian warisan, maka mereka diberi bagian sekadarnya sebagai atau tali kasih. Kepedulian mereka perlu ditumbuhkan. Dan sikap empati ini akan timbul apabila:

1.      Dapat merasakan apa yang dirasakan orang lain

2.      Mampu menempatkan diri sebagai orang lain, dan

3.      Menjadi orang lain yang merasakan

Terkait sikap ini, Rasulullah saw bersabda “Dari Abi Musa r.a dia berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘orang mukmin yang satu dengan yang lain bagai satu bagunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan”. (H.R. Bukhari)

Hadits diatas secara tidak langsung mengajarkan kepada kita semua untuk bisa merasakan apa yang dirasakan orang mukmin yang lain. Apabila ia sakit, kita pun merasakan sakit. Apabila ia gembira kita pun merasa gembira.

Allah swt menyuruh ummat manusia untuk berempati terhadap sesamanya. Peduli dan membantu antar sesama yang membutuhkan dan Allah swt sangat murka kepada orang-orang yang egois dan sombong.

Perilaku empati terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara berikut ini:

1.      Peka terhadap perasaan orang lain

2.      Membayangkan seandainya aku adalah dia

3.      Berlatih mengorbankan milik sendiri, dan

4.      Membahagiakan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MATERI BAB 8 (Pertemuan Kedua)

  BAB 8 MARI MENGHORMATI KEDUA ORANGTUA KITA             Siapakah orang yang paling dekat dengan kita sejak lahir? Tentu kedua orangtua. M...