BAB 8
BEREMPATI ITU MUDAH MENGHORMATI ITU INDAH
Materi :
2 (kedua)
Pertemuan : Pertama
Bidang Study : PAI dan Budi Pekerti
Guru Bidang Study : Ahmad Hakiki, S.Pd.I
Kelas :7ABCDEFGH
A.
Renungkanlah
Ketika kita melihat keluarga yang bahagia alangkah senangnya.
Mereka saling menyayangi, menghormati, dan mengasihi. Hidup saling berbagi juga
indah. Ada yang membutuhkan dan ada pula yang memberikan. Hidup terasa sempurna
jika semuanya saling memahami akan kebutuhan hidupnya masing-masing.
Akan tetapi, kita sering saksikan dalam kehidupan banyak yang jauh
dan menyimpang dari ajaran agama islam, seperti durhaka kepada kedua kedua
orangtua dan tidak menghargai guru nya. Perilaku ini apabila terus dibiarkan
akan merugikan, baik bagi dirinya sendiri maupaun orang lain sehingga akan
membuat kehidupan tidak nyaman dan tidak tenteram. Kita sudah mengetahui
ridhanya Allah adalah ridhanya kedua orangtua dan murkanya Allah pun murkanya
kedua orangtua serta keberkahan hidup juga dengan menghormati seorang guru.
Sebagai anak-anak muslim kita seharusnya tidak melakukan perbuatan
perilaku seperti itu. Bahkan, kita harus menasihati teman-teman yang sering
melakukan perbuatan tersebut.
Kita harus peduli, merasakan apa yang dirasakan teman kita. Kita
wajib menghormati kedua orangtua kita yang telah membesarkan kita. Kita juga
wajib menghormati guru-guru kita karena dari merekalah kita sekarang ini bisa
membaca dan menulis.
Sikap empati atau peduli terhadap orang lain, menghormati kedua
orangtua, serta menghormati guru merupakam perilaku terpuji yang harus
dijinjung tinggi agar kita menjadi manusia yang yang sempurna dan mendapatkan
keberkahan dalam hidup.
B. Berempati
Empati adalah keadaan mental yang membuat orang merasa dirinya
dalam keadaan, perasaan atau pikiran yang sama dengan orang lain. Sebagaimana
firman Allah swt dalam Q.S. An-Nisa: 8
وإذا
حضر القسمة أولوا القربى واليتمى والمسكين فارزقوهم منه وقوهم منه وقولوا لهم قولا
معروفا (النساء:8)
Artinya: “Dan apabila sewaktu pembagian itu
hadir beberapa kerabat, anak-anak yatim dan orang-orang miskin, maka berilah
mereka dari harta itu (sekedarnya dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
baik”. (Q.S. Annisa: 8).
Ayat tersebut menjelaskan apabila ada
kerabat, anak yatim dan orang miskin yang ikut menyaksikan pembagian warisan,
maka mereka diberi bagian sekadarnya sebagai atau tali kasih. Kepedulian mereka
perlu ditumbuhkan. Dan sikap empati ini akan timbul apabila:
1.
Dapat
merasakan apa yang dirasakan orang lain
2.
Mampu menempatkan
diri sebagai orang lain, dan
3.
Menjadi orang
lain yang merasakan
Terkait sikap ini, Rasulullah saw bersabda “Dari
Abi Musa r.a dia berkata, Rasulullah saw bersabda, ‘orang mukmin yang satu
dengan yang lain bagai satu bagunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan”. (H.R. Bukhari)
Hadits diatas
secara tidak langsung mengajarkan kepada kita semua untuk bisa merasakan apa
yang dirasakan orang mukmin yang lain. Apabila ia sakit, kita pun merasakan
sakit. Apabila ia gembira kita pun merasa gembira.
Allah swt
menyuruh ummat manusia untuk berempati terhadap sesamanya. Peduli dan membantu
antar sesama yang membutuhkan dan Allah swt sangat murka kepada orang-orang
yang egois dan sombong.
Perilaku empati
terhadap sesama dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan dengan cara
berikut ini:
1.
Peka
terhadap perasaan orang lain
2.
Membayangkan
seandainya aku adalah dia
3.
Berlatih
mengorbankan milik sendiri, dan
4.
Membahagiakan
orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar